Dimsum at The Palace, Emerald Garden

Belakangan ini banyak restoran yang berada di hotel, terutama Chinese restaurant mulai menawarkan sajian dimsum, sebut aja Arya Duta atau Crystal Jade Angkasa Hotel. Emerald Garden hotel yang mulai melakukan renovasi sejak taun lalu juga tidak mau tinggal diam, restoran The Palace yang menjadi prioritas dan selesai direnovasi beberapa bulan lalu refresh kembali, ga hanya interior, namun juga manajemen dan bagian kitchennya.

Restoran yang setelah selesai direnov ini menghadirkan suasana yang lebih modern dengan sedikit sentuhan oriental. It’s a chinese restaurant after all. Mengubur nama ‘Ho Phin Court’ yang telah lama mereka jalani kemudian membawa sesuatu yang baru tentunya harus membawa ekspektasi yang baru juga, ‘The Palace’. Akankah pengalaman kami sesuai ekspektasi bak dining di dalam keraton?

Memasuki restoran ini dengan kesan yang elegan, santai dan meja bundar sudah memang standar hotel. Dari penataan ruang, dishware dan service boleh diacungi jempol. Ruang yang cukup luas ini juga menghidangkan chinese food, but let’s save that for another review. Kali ini kami datang untuk mencoba menu dimsum only. Setelah beberapa rekomendasi, berikut yang kami coba.

Kwetiaw goreng polos, di kota Medan ini, kwetiaw polos selalu menjadi menu pembuka, ga tau alasan pastinya tetapi tren orang Medan ini suka mulai dari yang berat duluan. Kwetiaw polos disini sebenarnya tidak polos-polos amat. Ditumis dengan telur sehingga aromanya lebih wangi. No offense, usually kwetiaw goreng lebih wangi apabila menggunakan minyak babi, namun resto ini sanggup menyajikan kwetiaw goreng polos yang nikmat tanpa harus menggunakan minyak tersebut.

Tim Loh Mai Kai, satu menu yang kami rindukan ketika kuliah dulu. Kukusan pulut ini mirip bakcang dan berisi jamur, daging dan warnanya coklat gelap. Loh mai kai disini tidak terlalu sticky, namun temperaturnya pas ketika dimakan dan tidak terlalu kering juga. A good presentation started a good appetite.

Tim Sio May, ini menu wajib setiap makan dimsum. Ada keunikan tersendiri dari siomay ini. Beside fresh, rasanya juga enak. If this basic dimsum is qualified, we’re more relieved about next to arrived on the table.

Tim Ha Kau, kulitnya tidak terlalu tebal, dan isi udang didalam terasa berisi dan segar, tidak seperti Ha Kau di salah satu resto dimsum yang mass produce dimana isi hakaunya sudah hancur.

There goes the basic menus, kemudian kami embark mencoba sesuatu yang lebih unik yang ditawarkan resto ini.

Lumpia Goreng ala Vietnam, presentasinya unik dengan tekstur kulit yang menarik namun tidak berminyak.

Kreasi chef yang diketahui didatangkan dari Malaysia ini tidak berhenti. Selanjutnya ada Terong Gulung Bakso ikan saos Thai ini mengulan kembali kenangan kami *mulai galau…*

Tim Wantan saos Tiram, wantannya enak namun ada sedikit penggunaan chinese wine dan cuka di menu ini.

And let’s save the best for last. Lumpia alpukat goreng special ala Palace ini menjadi highlight di breakfast kami. Lumpia berisi alpokat yang digoreng dengan balutan ala mie halus ini memang bikin pengen nambah. But perhaps, isi alpokat ini sendiri selayaknya dicicipi sebagai finale, agar selera anda tidak terganggu.

Closing our dimsum ialah Es Serai Jelly (22rb) dan Mangga strawberry dengan sago (25rb). They’re both okay and decent enough to add sweetness at the end of your palate.

Yang paling menarik ialah harga dimsum yang ekonomis untuk ukuran resto didalam hotel. Kami kurang tau apakah ini hanya taktik sementara yang digunakan restoran agar memikat pengunjung untuk datang ke resto yang baru selesai rebranded. Namun demikian, mumpung lagi ada kesempatan yah dipake aja deh, apalagi ada diskon kartu kredit dari Bank, it’s quite an offer!

Looking forward to the next visit untuk mencoba masakan ala carte Chinese food di resto ini. But for now, the dimsum at The palace Emerald Garden is Recommended.

Update: The Ala Carte Chinese food review